Melimpahnya panen raya salak mengakibatkan harga salak di pasaran jatuh. Hal ini merupakan suatu dilema bagi petani salak. Harga salak yang rendah tidak memberikan banyak penghasilan bagi masyarakat petani salak. Di sisi lain banyaknya hasil panen salak memaksa petani untuk menjual habis hasil panennya agar tidak rugi akibat hasil panen yang membusuk.
Di saat bulan-bulan selepas panen harga salak akan membaik namun produksi yang sedikit tetap tidak memberikan banyak penghasilan bagi masyarakat petani salak.
Dibutuhkan suatu inovasi pengolahan salak yang memberikan nilai ekonomisamba lebih bagi salak yang tentunya mudah dibuat dan memiliki daya tahan (shelf life) yang baik sehingga memudahkan dalam penanganan produk.
Berikut ini diuraikan berbagai inovasi olahan salak yang mudah dibuat, memiliki nilai ekonomis, dan shelf life yang lebih baik daripada produk salak mentah. n nilai tambah bagi han salak akan membaik namun produksi yang sedikit tetap tidak memberikan banyak penghasilan ba
Selai salak
Selai adalah produk makanan yang kental atau setengah padat dibuat dari campuran 45 bagian berat buah (cacah buah) dan 55 bagian berat gula. Selai erat kaitannya dengan roti. Bersamaan dengan makin populernya roti di kalangan masyarakat, selai pun makin banyak dikonsumsi masyarakat, baik sebagai teman makan roti tawar maupun sebagai filling pada berbagai produk bakery.
Selai adalah produk yang memiliki masa simpan (shelf life) yang baik. Produk selai tidak mudah rusak karena mikrobia yang disebabkan karena kadar gula selai yang sangat tinggi yaitu sekitar 55-65%. Cara membuat selai pun relatif mudah, oleh karenanya pengolahan salak menjadi selai patut dicoba dalam usaha pengembangan produk salak. Berikut ini adalah resep pembuatan selai salak. Jika berminat silakan dicoba ^^.
Bahan:
Buah salak 1 kg
Gula pasir ¼ kg
Sari buah jeruk nipis/asam sitrat secukupnya
Alat:
Pisau
Baskom
Mangkok
Blender/parutan
Pengaduk
Wajan
Cara membuat:
1. Kupas salak, buang bijinya dan cuci bersih
2. Rebus daging salak sampai empuk
3. Tiriskan daging salak, kemudian blender/parut hingga halus
4. Masak hasil blenderan/parutan dengan wajan dan tambahkan gula pasir dan sari
buah jeruk nipis
5. Masak sampai mengental
Sirup salak
Sirup telah menjadi bagian dalam gaya hidup masyarakat modern. Kepraktisan dalam penyiapan menjadi minuman segar menjadi salah satu alasan banyak masyarakat menyediakan sirup di rumah mereka. Sirup menjadi alternatif minuman segar saat hari panas, dan menjadi jamuan bagi tamu yang berkunjung.
Secara harafiah, kata sirup berasal dari Bahasa Arab شراب sharab, yang berarti minuman. Dari kenampakan fisiknya, sirup adalah cairan yang kental dan memiliki kadar gula terlarut yang tinggi, namun hampir tidak memiliki kecenderungan untuk mengendapkan kristal. Karena kadar gula sirup yang tinggi, sirup juga termasuk produk olahan yang awet. Namun masih kurang awet dibandingkan selai. Oleh karenanya sering dipakai natrium benzoat untuk lebih mengawetkan produk sirup. Dalam penggunaan natrium benzoate sebagai pengawet harap diperhatikan dosispenggunaannya agar produk tidak berefek samping.
Dilihat dari kepopuleran sirup di kalangan masyarakat, keawetan, dan kemudahan dalam pembuatan bolehlah produk sirup dijadikan alternative dalam inovasi pengolahan produk salak. Jika tertarik silakan mencoba… ^0^.
Bahan:
Salak jawa 2,5 kg
Gula pasir 1,5 kg
Air 2 liter
CMC 0,4 gram sebagai pengental
Asam sitrat secukupnya (bila sulit didapat bisa digantikan dengan sari jeruk nipis secukupnya)
Na benzoate (tidak lebih dari 0,1% berat adonan) untuk pengawet
Alat:
Pisau
Timbangan
Baskom
Blender/parutan
Kain penyaring
Pengaduk
Panci
Cara membuat:
1. Kupas buah salak dan buang bijinya lalu cuci bersih
2. Daging buah salak direbus hingga lunak dengan menambahkan air sebanyak 2 liter
3. Daging salak ditiriskan kemudian dihancurkan
4. Setelah hancur kemudian disaring dan diperas
5. Air perasan salak ditambahkan pada air sisa rebusan salak
6. Dimasak lagi dan ditambah gula 1,5 kg dan bahan-bahan lainnya (Na benzoate, asam sitrat dan CMC/pengental)
Manisan adalah produk inovasi salak lain yang patut dicoba. Pengolahan buah dengan dibuat manisan meningkatkan daya simpan salak. Pengolahan menjadi manisan yang dilakukan pada buah-buahan kurang manis seperti berasa sepat, masam, atau kecut dapat mengaburkan rasa sepat, masam, atau kecut pada buah karena penambahan gula yang tinggi. Buah yang cocok dijadikan manisan sebaiknya adalah buah yang memiliki daging buah relatif kera/padat. Salak memiliki daging buah yang relatif padat sehingga cocok dibuat manisan. Pembuatan manisan sangat mudah namun membutuhkan waktu yang relatif lama. Berikut ini adalah resep pembuatan manisan salak. Silakan mencoba bila anda tertarik …^^…
Bahan:
500gr salak
500 ml air matang
100 gr gula pasir
2 sdm garam
Cara Membuat:
1. Masukkan garam, gula pasir dan air matang dalam wadah, aduk hingga gula dan garam larut.
2. Masukkan salak beserta kulitnya, rendam hingga tenggelam. Biarkan selama kurang lebih 1 minggu.
3. Kupas dan sajikan.
Untuk 10 bh
ASINAN SALAK
Sama seperti manisan, asinan pun merupakan produk olahan salak yang relatif awet. Namun berbeda dengan manisan, keawetan asinan berasal dari tingginya kadar garam dalam asinan. Pembuatan asinan salak membutuhkan waktu yang relatif lebih singkat daripada pembuatan manisan. Untuk lebih memperkaya rasa, dalam pembuatan asinan, ditambahkan bahan-bahan yang dapat menambah rasa seperti cabai. Cara pembuatan asinan juga cukup mudah. Bila Anda tertarik silakan mencoba ^^….
Berikut uraian resep asinan salak.
BAHAN :
10 buah salak
500 cc air ( 1 sdm kapur sirih )
750 cc air ( 2 )
3 buah cabe merah dihaluskan
1/2 sdm garam
500 cc air ( 3 )
200 gr gula pasir
1 sdm cuka
CARA MEMBUAT :
1. Belah salak menjadi 2 dan keluarkan bijinya.
2. Rendam salak dalam larutan air ( 1 ) dan garam. Biarkan 1 jam, cuci – tiriskan.
3. Rendam lagi salak dalam air ( 2 ) dan kapur +/- 1 jam, cuci dan tiriskan.
3. Masukkan air ( 3 ), gula dan cuka yang telah direbus dan didinginkan.
Biarkan 1 sampai 2 malam
bagaimana potensi untuk kulit dan biji buah nya..??
jadi tidak hanya daging buahnya saja…akan tetapi limbahnya pun dapat diolah..
mungkin kulitnya bisa di buat kerajinan atau kesenian.dan buat biji buahnya mungkin bisa dibuat kerajinan juga contoh pernak pernik dari biji salak
Masuk ke link ini mba http://www.kobisaonline.com/ …hasil olahan biji salak
maaf, saya mau nanya….
untuk pembuatan selai salak, daging buah bersih 1 kg untuk gula 1/4 kg, atau buah salak 1 kg untuk 1/4 kg salak???
saya ragu akan hal itu..
ditungggu jwabannya…makasi
eksperimen ja gan.. gk usah sama persis mungkin juga bisa.. 😉
Untuk Lala: kulit salak bisa dibuat kerajina bermacam – macam..anda bisa mencarinya di google, ada ko
kalau bijinya bisa diolah untuk menjadi arang, dengan cara dibakar..
Biji salak juga bisa menjadi kopi yang selain enak juga bermanfaat bagi tubuh
menurut pengetahuan saya kulit salak bisa dijadikan teh kulit salak yg mempunyai maanfaat untuk menurunkan diabetes .. dan biji salak untuk kopi biji salak .. dgn begitu limbah salak bisa lebih bermanfaat ,,
Selamat pagi mb Retno, Rasanya untuk buat teh dari kulit salak ini sangat menarik. Tapi bagaimanakah car pengolahan kulit salak ini hingga bisa menjadi teh, Terimakasi dan sukses buat mb Retno.
Selamat pagi, Mba. saya mau nanya, nc. emangnya sudah ada ya yang suka mengkonsumsi teh dari kulit salak ???? soalnya saya belum pernah dengar itu, mba. Sukses terus ya, Mba.
Boleh dicoba ne
terima kasih atas informasinya.
saya akan mencoba selai salak, mudah dan unik.
Yaptz betull tuh bijinya juga bisa dijadiin kopi n gak terlalu sulit kok caranya.. yang teh thuh.. kalo dibuat teh sekali coba ane dah tau.. tapi kalo mau dibuat instan bisa gk yha?? tinggal di seduh gitu… blum dicoba nih.. bsa di jadiin industri bru nih gan..thanks eaaa infonya 🙂